//postingan pertama di 2016, Bre!!//
Seperti yang pernah saya ucapkan dan sepakati (untuk diri saya sendiri) bahwa jika ingin memiliki kekasih, harus menjadi klisé. Namun, untuk masalah resolusi, bagi saya bukanlah perkara menjadi klisé atau kebanyakan. 2015 lah yang membuatnya.
Jika diputar kembali apa saja yang saya dapat pada tahun 2015, hanya memori-memori yang paling kuat dan terakhirlah yang paling bisa diingat.
Menari. Akan banyak yang akan saya bahas mengenai hal yang satu ini. Yang jelas, menari membuat saya sadar akan pentingnya target, dan memiliki tubuh yang gak gendut itu penting.
Kelulusan teman seangkatan. Hari yang berat. Melepas teman-teman. Dan yang tersisa hanya ingatan. Bahkan, tak banyak saya berfoto dengan mereka. Padahal pinjaman kamera sudah di tangan.
Film Senyap dan Jagal (20%). Yang Senyap, dilihat di lab kampus. Ketika ada yang menanyai 'Itu film apa?', saya yang sudah membaca banyak propaganda dalam buku-buku fiksi sejarah tentang PKI (cuma Amba dan Pulang, sih) bingung hendak menjawab apa. Dan saya menangis dibuatnya. Sedangkan Jagal, terdownload, dan belum tehu akan dilihat kapan. Sepertinya akan mebutuhkan keberanian dan tekad yang kuat.
Jualan. Tahun ini saya sudah menghabiskan kertas ukuran A1 sebanyak 3 rim.
Buku. Yang menurut saya membeli terlalu berlebih, tapi tak disempatkan membaca.
Yogyakarta. Menyelesaikan hati. Obervasi hati, katanya. Menemukan karakter Adhimas Wiryo K.
2016?
Mengurangi lemak, menata awak. Agar ketika mementaskan sebuah tarian, yang saya sajikan adalah keindahan. Bukan kentang loncat yang dibungkus kain super indah. Sebab tubuh saya bukan milik saya ketika sudah di atas panggung.
Ngremo di salah satu acara. Kalau bisa dua. Kalau bisa lebih. Tapi terlebih dahulu menguasainya.
Kamera. Cita-cita sebelum masehi. Cita-cita yang sengaja dipendam karena harus menabung ribuan koin dan berpuasa puluhan ribu jam.
Menulis. Lebih banyak lagi. Katanya, hendak menyelesaikan satu kumcer yang harus selesai sebelum buku TA selesai.
#adyaTArna. TA. Tugas Akhir. Belum bisa diselesaikan tahun ini. Tapi pada akhir tahun ini InsyaAllah akan mendaftar sidang (belum keluar jadwal, padahal. Belum mulai dikerjakan juga proposalnya).
Membeli baju sedikit lebih banyak ketimbang buku. Sebab saya sadar. Saya selalu ngomel ketika ada sampah visual bertebaran, Tapi, saya tak menata cara saya berpenampilan.
Menghargai karya anak bangsa. Dengan cara membelinya. CD musik salah satunya. Sebab, kita mengapresiasi agar kelak kita diapresiasi.
Menyelesaikan buku-buku yang telah dibeli di tahun 2015. Hehe.
Ramayana Ballet di Prambanan. Dan Tari Kecak di Bali
Menonton Pementasan Teater Koma di Jakarta!!
Bikin Naskah Teater. Dua. Atau lebih. Kalau bisa, lebih.
dan target-target lainnya yang masih tersimpan.
Saat kau menerima dirimu
Dan berdamai dengan itu
Kau menari dengan waktu
Tanpa ragu yang membelenggu
×××,
Rahmadana Junita
No comments:
Post a Comment