Friday, May 8, 2020

Jatuh pada Jiwa

Telah aku temui sebentuk jiwa paling indah. Betapa manusianya ia dengan segala lebih dan kurang, luka dan bahagia, nestapa dan tawa telah mengisi ceruk miliknya. Segala yang ia tak punya adalah kekayaan untuk melihat warna lain yang ia miliki.

Aku ingin memasuki raganya. Aku ingin menyusuri kepalanya dan akan membiarkan diriku tersesat. Agar aku dapat lebih lama berkenalan denan caranya memandang dunia, jalan pikirnya, bahasa yang ia kuasai, rencana-rencananya, dan segala hal rumit yang tak dapat ia urai.

Aku ingin merayakan segala duka, lara, tangis, dan nestapa yang ia paksa untuk tidur lebih lama lalu menerimanya sebagai hal yang membuatnya semakin menjadi manusia.

Aku ingin bercerita tentangnya sepanjang hari karena sebanyak itu aku telah mengagumi jiwa paling indah yang tak pernah aku temui sebelumnya.