Wednesday, April 26, 2017

Jarak


Ada rindu yang meruah. Namun kapasitas rindu yang aku punya tak cukup. Jika sampai seperti ini, rindu memang harus disampaikan. Ditumpahkan di hadapannya, di  samping telinganya, dengan peluk erat, dan bisik lirih, "Aku rindu." Sayangnya, kali ini aku tak dapat menciptakan pertemuan. Jarak terlalu angkuh, dan kami bersikukuh untuk saling jauh.

Tuesday, April 25, 2017

Berlabuh



Jangan pernah meminta seseorang berlabuh kepadamu. Sebab pelabuhan sama seperti terminal, stasiun, bandara, pangkalan ojek sekalipun. Mereka mempertemukan, pun memisahkan.

Singgah


Siang itu kutemukan seseorang tertidur di teras. Kuamati lekat-lekat garis wajah itu. Kelelahan menumpuk di dahi wajahnya yang terlihat tenang. Kelana, doa apa yang ibumu sematkan pada namamu? Sehinga lupa jalan pulang, lupa rumah, tapi kau tak lupa singgah. 

Sunday, April 23, 2017

Perjalanan/Pulang


+
Aku ingin pergi jauh dari kotaku. Barangkali akan jarang pulang.
-
Katamu, Surabaya kota kenangan.
+
Tidak bagiku. Apa yang harus dikenang? Kenangan tentangmu saja tak ada di dalamnya.
-
Aku tak ingin melukai kotamu.
+
Bagaimana jika, aku menemui kepulanganku tiap kali bertolak dari Surabaya? Lalu semua kenangan tentangmu ada di semua kota selain Surabaya. Kau telah melukai semua kota
-
Surabaya tidak.
+
Tapi aku tak suka kota ini. Surabaya bukanlah kepulanganku.
-
Pulang tak selalu ke rumah.
+
Aku tak sedang bicarakan tentang pulang. Kau tak mahir tentang itu.
-
Tapi kalau rumah makan...
+
Mas!
-
Kita. Kita tak mahir tentang hal yang berkaitan dengan pulang. Kau tak pernah merantau.
+
Enam tahun merantau, kau tak pernah rindu rumah.
-
Sudah kau dengarkan lagu-lagu Silampukau?
+
Sudah. Mengapa?
-
Barangkali jika kau merantau, lalu bertemu lagu mereka di telingamu, tiba-tiba kau rindu Surabaya.
+
Kupikir mereka tak cukup kuat untuk membuat aku menjadi manusia yang ingin pulang.
-
Ingatkah, kau pernah merengek sejadi-jadinya untuk memaksaku pulang ke tanah kelahiranku?
+
Tiap malam, tiap percakapan.
-
Masing-masing kita sering membuat perintah secara tak langsung untuk pulang. Pulang ke rumah, ke tanah kelahiran.
+
Bukankah kita sepakat kalau pulang tak selalu ke rumah?
-
Nah! Aku menemui kepulanganku pada perjalanan-perjalanan.
+
Aku menemui kepulanganku ketika bertolak dari Surabaya.
-
Tak bisakah kita pulang berdua?
+
Menemui kepulangan pada perjalanan?
-
Iya.
+
Tapi itu mustahil.
-
Aku tahu.


+, rahamnita

Saturday, April 22, 2017

Menitipkan Ingatan : rahamnalogi

Selangnya mbulet, kayak donat. Stadion ITS, 2 Maret 2017

Sudah lima bulan lebih terhitung dari November 2016 saya bermain kamera analog. Bermain sambil belajar. Katanya, kalau mau belajar fotografi dari nol, mulailah dari memakai kamera analog. Itu salah satu alasan mengapa saya mulai bermain dengan kamera analog, namun itu bukan alasan utama. Alasan utamanya berupa saya tak mampu (menabung secara istiqomah untuk) membeli kamera.