Telah aku temui sebentuk jiwa paling indah. Betapa
manusianya ia dengan segala lebih dan kurang, luka dan bahagia, nestapa dan tawa
telah mengisi ceruk miliknya. Segala yang ia tak punya adalah kekayaan untuk
melihat warna lain yang ia miliki.
Aku ingin memasuki raganya. Aku ingin menyusuri kepalanya
dan akan membiarkan diriku tersesat. Agar aku dapat lebih lama berkenalan denan
caranya memandang dunia, jalan pikirnya, bahasa yang ia kuasai, rencana-rencananya,
dan segala hal rumit yang tak dapat ia urai.
Aku ingin merayakan segala duka, lara, tangis, dan nestapa
yang ia paksa untuk tidur lebih lama lalu menerimanya sebagai hal yang membuatnya
semakin menjadi manusia.
Aku ingin bercerita tentangnya sepanjang hari karena sebanyak
itu aku telah mengagumi jiwa paling indah yang tak pernah aku temui sebelumnya.
No comments:
Post a Comment