Tuesday, March 31, 2020

Pemacu Pemicu

Gimana? Mau nulis apa ini? Niat sudah ada lho. 

Coba dikulik otaknya ya. Isinya apa? Ada siapa saja di dalam situ? Siapa yang akan memainkan cerita? 

Jika tak ada yang bermain, coba didirikan dulu taman bermainnya. Prosotan, jungkat-jungkit? Panggung pertunjukan? Waktu? Perjalanan? Peradaban baru? Apa?

Kalau masih belum ada taman bermainnya, coba bayangkan halaman kosong. Ah, ternyata halaman ini tak lagi kosong. Kau bisa menggelar apa saja di atas halaman yang sudah kau mulai ini. Bisa taman bermain, pasar malam, ruang gelap kosong yang ada di kepalamu, bait, paragraf, atau bahkan omong kosong. Tapi, kalau bisa jangan omong kosong. Orang akan abai. Kecuali kau sudah lama berkiprah mengisi halaman yang didatangi banyak orang. 

Coba renungkan kembali, apa yang cocok untuk halaman yang sudah terisi dengan 123 kata ini? Kalau sampai malam nanti tak jua bertemu dengan permainannya, kau boleh menginap sehari-dua hari. Bebas. Toh halaman ini milikmu. 

Tapi, ya, kamu harus ingat saja kalau rumput tetangga akan selalu lebih hijau. Kalau halamanmu tak kau isi sekarang, tetangga akan lebih dulu menuai rumput hijaunya.

No comments:

Post a Comment