04.00, 16 Februari 2017
Beberapa jam yang lalu saya tiba-tiba memutuskan untuk membuat proyek menulis harian kembali. Proyek yang hampir sama sebelumnya bernama FCT. Dibuat sekitar bulan Oktober-November 2012, dan berlangsung selama 26 hari. Tulisan tersebut ada di blog saya yang lama. Ini linknya. Berkali-kali saya memiliki niatan untuk membuat proyek yang sama. Tapi saya ingkar.
Jujur, tidak mudah mendisiplinkan diri untuk menulis setiap hari. Bukan karena kesibukan. Menyisihkan waktu untuk memikirkan satu cerita yang harus diunggah tiap harinya bukan perkara mudah. Ketika dalam pembuatan proyek FCT, pernah satu hari saya tak pernah mendapat ide. Hukumannya saya yang buat. Menjadi hutang di kemudian hari. Esoknya, saya harus menulis dua FCT. Jika tak ada ide juga, hutang bertambah di hari berikutnya. Tapi dengan begitu, otak rasanya harus bekerja ekstra untuk menyajikan apa yang telah dimulai.
Ketika itu teman saya belum banyak. Yang membaca ya hanya itu-itu saja. Saya tak butuh audience. Proyek tersebut murni karena ingin melatih otak dan tulisan. Hasilnya? Ada satu teman yang ingin ikut mendisiplinkan diri untuk membuat satu hari satu tulisan. Meski cuma niat seorang teman, itu membuat saya merasa tak sia-sia untuk memeras otak selama 26 hari.
Sekarang telah banyak beredar proyek-proyek menulis yang menerapkan sistem satu hari satu tulisan, satu minggu satu tulisan, satu minggu satu puisi, begitu seterusnya. Saya tak pernah ikut serta dalam proyek tersebut. Menurut saya, percuma jika tekanan datangnya dari orang lain. Akan lebih menantang jika tekanan berasal dari diri sendiri.
Maka, saya memutuskan untuk membuat proyek sendiri. Sebab hanya saya yang tahu kemampuan yang saya punya. Dengan tantangan yang berasal dari diri sendiri. Bukankah lawan yang berat adalah melawan diri sendiri?
Sekitar awal September, beberapa hari sebelum seseorang berulang tahun, saya berniatan untuk membuat proyek yang sejenis. Isinya adalah tulisan-tulisan saya tentang dia dengan jumlah hari yang sama dengan jumlah umurnya yang akan saya post di blog. Jadi, ketika sampai pada hari ulang tahunnya, dia telah menerima jumlah yang sama dengan umurnya. Namun proyek itu tidak terlaksana karena dia kurang spesial untuk menerima itu semua.
Karena sebentar lagi saya berulang tahun, mengapa tidak membuat proyek yang nyaris sama? Menulis sekian tulisan yang jumlahnya sama dengan umur saya.
Sering terjadi ketika seseorang berulang tahun, ia mendapatkan kejutan, kado, ucapan, dan hal lainnya yang membuatnya merasa spesial. Setelah saya merayakan ulang tahun ke-4, 20 tahun yang lalu, seingat saya hanya ada 3-4 kejutan yang saya terima setelah itu. Maka, kali ini saya yang membuat hadiah untuk teman-teman saya berupa tulisan. Seperti kutipan berikut:
“Hiduplah untuk memberi yang sebanyak-banyaknya, Bukan untuk menerima yang sebanyak-banyaknya.” - Pak Harfan (Laskar Pelangi karya Andrea Hirata)
Daripada mengharapkan suatu hal yang tak pasti, Bagaimana jika kita memberi saja? Maka, proyek ini saya berinama Balaena mysticetus.
Balaena mysticetus. Paus kepala busur. Paus bukan ikan. Ia mamalia air. Saya lupa kapan pertama kali terobsesi dengan binatang satu itu. Yang saya ingat adalah ada hubungannya dengan zodiak saya. Pisces. Ikan. Lalu saya memilih paus. Alasannya karena ia hidup di laut tapi bernapas tidak di laut. Ia bukan ikan, tapi hidup di laut. Saya juga bingung.
Paus kepala busur adalah mamalia air dengan usia hidup paling lama; yaitu 200 tahun. Seperti berdoa untuk diri sendiri agar memiliki umur yang panjang meski umur rata-rata manusia hanya sampai hampir sepertiganya saja; 70 tahun.
Kali ini saya sedikit curang. Mencuri start. Harusnya tulisan pertama akan di-post esok Rabu(22 Februari 2016). Tapi hari ini saya telah memiliki dua bahan tulisan. Tak apa, saya ampuni. Saya sedang berada dalam fase pemulihan setelah merasa kehilangan muse semenjak 2-3 tahun yang lalu. Anggap saja sebagai pemanasan di tengah-tengah deadline pengumpulan draft proposal Tugas Akhir yang jatuh pada hari ini. Sore ini.
Sama seperti proyek sebelumnya, saya tak butuh audience. Bagi saya itu bonus. Namun, selain teman saya yang bertambah banyak, kali ini saya memiliki teman yang agaknya suka dengan tulisan-tulisan saya. Barangkali proyek ini akan menjadi pengobat rindu bagi mereka yang rindu akan tulisan saya.
Sama seperti memotret, tujuan saya menulis adalah untuk membagi apa yang saya lihat, alami, dan pikirkan. Saya berharap, dengan terlaksananya proyek ini, teman-teman pembaca blog saya akan mengerti hal-hal yang menarik menurut sudut pandang saya dan bisa menjadi acuan dalam melihat suatu hal ke depan.
Jadi, tungguin tanggal 22 besok, ya!
Kali ini saya sedikit curang. Mencuri start. Harusnya tulisan pertama akan di-post esok Rabu(22 Februari 2016). Tapi hari ini saya telah memiliki dua bahan tulisan. Tak apa, saya ampuni. Saya sedang berada dalam fase pemulihan setelah merasa kehilangan muse semenjak 2-3 tahun yang lalu. Anggap saja sebagai pemanasan di tengah-tengah deadline pengumpulan draft proposal Tugas Akhir yang jatuh pada hari ini. Sore ini.
Sama seperti proyek sebelumnya, saya tak butuh audience. Bagi saya itu bonus. Namun, selain teman saya yang bertambah banyak, kali ini saya memiliki teman yang agaknya suka dengan tulisan-tulisan saya. Barangkali proyek ini akan menjadi pengobat rindu bagi mereka yang rindu akan tulisan saya.
Sama seperti memotret, tujuan saya menulis adalah untuk membagi apa yang saya lihat, alami, dan pikirkan. Saya berharap, dengan terlaksananya proyek ini, teman-teman pembaca blog saya akan mengerti hal-hal yang menarik menurut sudut pandang saya dan bisa menjadi acuan dalam melihat suatu hal ke depan.
Jadi, tungguin tanggal 22 besok, ya!
No comments:
Post a Comment