Ibu, Emak, Bunda, Mbok, Mama, Mami, Mamak, Mommy, Mom. Ibu tetaplah ibu. Perempuan yang terlahir dari rahim seorang perempuan pendahulunya. Sumber kehidupan bagi siapa saja yang mau hidup di bawah naungannya. Celakalah engkau wahai anak-anak jika berani menghabisi hatinya, begitu petuah-petuah disampaikan.
Di telapak kakinya tersimpan surga. Bagian tubuh lainnya tersimpan kehidupan, kesuburan, keindahan, dan hal-hal yang tak akan kau kira ada di sana.
Barangkali ia hanya takjub kepada anak-anaknya. Yang dikasihinya, yang dicintainya. Tak pernah ia akan menyangka bahwa anak-anaknya yang dahulu tinggal di dalam perutnya akan menjadi orang yang ia selalu harapkan akan memiliki hidup lebih baik dari dirinya.
Barangkali juga ia telah miliki sebentuk perasaan yang ia simpan dan siapkan untuk anak-anaknya. Bahkan sebelum ia menemukan ayah untuk mereka. Ia lahirkan anak manusia untuk ia cintai, meski ia tahu cinta yang ia berikan tak akan kembali sama banyaknya.
Barangkali perempuan dilahirkan untuk merasakan banyak cinta yang bertepuk sebelah tangan. Agar nanti ketika menjadi ibu, ia sudah terbiasa. Mencintai semua anak-anaknya, tanpa perlu dibalas dengan cinta yang sama penuhnya.
rahamnita, 2016
ditulis karena selalu kagum dengan makhluk bernama perempuan.
dan di-post karena tanggalnya pas.
No comments:
Post a Comment