Timur, katamu, adalah arah yang paling damai. Kau bisa melihat matahari terbit dari sana atau menuggu purnama naik. Tentu saja jika di hadapanmu terlihat cakrawala yang jelas.
Namun selatan, bagiku, adalah debur paling ganas yang selalu ingin aku dengar. Aku tak pernah peduli jika ia dapat mengikisku. Aku mau ditenggelamkan oleh ombak besar.
Dapatkah kau bayangkan bagaimana ombak pantai selatan ketika purnama sedang naik?
Mau kau ke tenggara? Jalan tengah dari masing-masing arah yang kita ambil. Tiada mengapa jika memang aku tak bisa ditenggelamkan oleh ombak besar. Tapi, apakah kau mau sedikit menoleh ke kiri untuk melihat waktu-waktu berhargamu? Oh, tenang saja, sepertinya pada bulan-bulan tertentu, matahari bisa terbit agak sedikit ke tenggara.
Tapi aku selalu mengira ada gadis lain yang suka menghadap ke barat. Melihat senja tenggelam ke peraduannya. Lalu pada akhirnya, kalian dapat berhadapan, bahkan berpelukan. Tak perlu mencari arah tengah seperti yang aku cari untuk kita. Adakah gadis itu benar-benar ada di hadapanmu?
No comments:
Post a Comment