Adya, kalau tulisan ini sempat kamu baca, semoga engkau dalam keadaan baik; jauh dari sakit dan mara bahaya meski pada akhirnya kamu lebih suka menantang kedua hal itu.
Ada banyak hal yang rasa-rasanya ingin aku bagi denganmu. Semuanya terasa kurang ketika aku membaginya dengan teman-temanku di sini. Rasa-rasanya aku selalu ingin membagi cerita hidupku kepadamu. Tapi sepertinya percuma, aku kini sudah habis akal dengan cara yang bagaimana lagi aku menghubungimu. Waktuku kini tak sebanyak dulu. Kenyataan telah menarikku untuk lebih bertualang. Kamu pasti senang mendengar kabar ini. Tapi, Dya, bagaimana jika yang aku butuhkan hanyalah kamu?
Adya, kupikir sudah tidak ada lagi yang harus diceritakan lagi tentang duniaku kepadamu dan tentangmu kepada dunia. Semuanya impas. Kamu sepertinya tak akan pernah tahu apa-apa tentang duniaku dan duniaku tak akan pernah mau tahu tentang keberadaanmu. Terima kasih atas sepuluh tahunnya. Semoga aku bisa mengendalikan rindu yang suka berkecamuk. Semoga kamu selalu dalam keadaan baik.
Adya, kupikir sudah tidak ada lagi yang harus diceritakan lagi tentang duniaku kepadamu dan tentangmu kepada dunia. Semuanya impas. Kamu sepertinya tak akan pernah tahu apa-apa tentang duniaku dan duniaku tak akan pernah mau tahu tentang keberadaanmu. Terima kasih atas sepuluh tahunnya. Semoga aku bisa mengendalikan rindu yang suka berkecamuk. Semoga kamu selalu dalam keadaan baik.
No comments:
Post a Comment